Wednesday, October 29, 2014

FF Going Crazy  (Song Jieun Version)


Going Crazy  (Song Jieun Version)




Cast :
Song Ji Eun (Secret)
Bang YongGuk (B.A.P)
Other Cast

Author : Lee Hyura (@aniespur)
Genre : hurt, sad (?)



"Bisakah kau berhenti mengikuti ku, Bang Yongguk..?"
----
Terinspirasi dari lagu 미친거니 (Going Crazy) - Song JiEun (Secret)  ft. Bang YongGuk (B.A.P)
Semua Jieun Pov.

-----
Lelah, mungkin perasaan itulah yang aku rasakan saat manik mataku tak sengaja melihat sosok yang sungguh membuatku muak. Dia, namja itu. Namja yang entah sejak kapan mulai mencoba masuk ke dalam hidupku. Setiap hari, pagi-siang-sore bahkan saat malam pun dia selalu berdiri diam di depan apartemen ku, seolah-olah dia tengah menungguku. Apa aku senang? Sungguh aku merasa terganggu dengan kelakuan namja berkacamata tebal itu.
Perlahan ku dekati namja itu, namja yang saat ini tengah menatapku lamat. Setelah cukup dekat, aku pun bisa dengan jelas melihat muka culun nya, dan ohh.. Bang Yongguk. Itulah nama yang tercetak pada nametag seragam sekolahnya. Nama yang bagus, tapi sayang penampilannya nol besar. Loser!

"Aaa..annyeong, JiEun-ssi"
Ku dengar namja itu menyapa ku, menyapa dengan suara yang terdengar cukup gugup. Aku pun langsung tersenyum remeh saat indra pendengaranku mendengar sapaannya yang sok kenal pada ku.
"Nugu?" satu pertanyaan yang akhirnya keluar juga dari mulutku, pertanyaan yang telah mengganjal tenggorokanku hampir 2 bulan lamanya.
Ya, hampir dua bulan hidupku diganggu oleh namja itu, yang anehnya baru hari ini aku tahu siapa namanya.
"Aku menyukaimu.. mau kah kau.. menjadi yeojachingu ku?" perlahan namja itu, atau boleh ku sebut yongguk, memberikanku setangkai bunga mawar dan berharap bahwa aku akan menerima bunga bodoh itu. Bermimpilah namja culun!
"Apa kau gila hah? Aku bahkan tak mengenal mu, dan apa sekarang, kau meminta ku menjadi yeojachingu mu? Kau benar-benar gila.. Bang Yongguk" ucapku kesal dan akupun segera berlalu meninggalkan namja gila itu. Namja gila yang mungkin saat ini tengah memperhatikan ku pergi menjauh dari belakang.
---
Aku lelah sekali, menjadi siswa tingkat akhir di negara korea selatan sungguh menyiksa lahir dan batin. Ingin rasanya aku berteriak dan menginjak semua buku yang tengah kedua tanganku bawa sekarang.
Langkah kaki ku otomatis terhenti, saat manik mataku menangkap sosok itu lagi muncul di hadapanku. Ya, namja itu.. namja gila itu saat ini tengah berdiri dalam diam.. dan apa, setelah ku telusuri arah pandangannya, aku pun sadar, bahwa namja ini tengah memperhatikan jendela kamar apartemenku.
Sebenarnya siapa dia? Apa yang dia mau? Pertanyaan-pertanyaan itu terus bergentayangan liar di dalam pikiranku.

"Apa kau baru pulang,Jieun-ssi?" deg.. dengan rasa takut yang mulai mendominasi alam pikiranku, aku pun secara perlahan mulai melihat ke arah sumber suara itu. Dia.. namja itu, namja yang saat ini tengah menatapku lamat.
"Kenapa kau tak menjawab panggilanku, Jieun-ssi? Kau tau.. aku mencintaimu. Jadi berhenti membuatku khawatir.." ucapnya dengan nada suara santai, dan tunggu.. apa itu? Diapun tak lupa tersenyum, senyum yang menurutku seperti senyum evil yang menyeramkan.
Aku pun hanya menatap namja itu tanpa ekspresi, mungkin ekspresi shock lah yang mungkin kini mendominasi wajahku sekarang.
Dengan langkah ragu, aku pun mulai menggerakan kakiku untuk menjauh dari sosok itu. Sosok yang menurut ku sangat menyeramkan. Namun, belum dua langkah aku menjauh dari hadapanya, kudengar suara berat sosok itu mengintrupsi langkahku..
"Song Jieun-ssi, selamat malam. Sampai bertemu besok pagi dan kau tahu aku selalu mencintaimu. Annyeong~ my girl"
Setelah mendengar omongan gila itu, aku pun segera berlari kedalam apartemen untuk mencari sedikit ketenangan dari semua kejadian gila hari ini.
Tak lama ku dengar dering handphone ku berbunyi, nomor tak dikenal? Nugu? dengan sedikit ragu, akupun mengangkat panggilan tanpa nama itu,

"Yeob.." belum sempat ku mengucapkan salam, suara namja itu lagi tiba-tiba memotong ucapanku
"Jieun-ssi, kenapa kau belum tidur? Bukankah besok kita harus berangkat sekolah pagi bersama? Cepat tidur~ dan jangan lupa untuk memimpikanku. Good night my love..saranghae" Pip- namja itu pun langsung menutup panggilannya dan aku.. aku masih terperangah dengan semua kejadian ini.
"Ini tidak masuk akal, ini gila.. namja itu gila"
---
"Oppa, bisakah oppa mengantarku ke sekolah hari ini?"
"…"
"Ayolah oppa, apa oppa tak merindukanku hah? Oppa~"
"…"
"Assa.. gomawo oppa.. aku tunggu"
"…"
"Nado saranghae oppa"

-pip- panggilan pun terputus, setidaknya hari ini aku bisa tenang pergi ke sekolah. Gomawo Jongki oppa..
30 minutes later,
"Kenapa oppa baru datang? Apa oppa mau membuatku telat hah?" semprotku tak terima saat ku lihat oppa ku ini baru datang menjemputku, 15 menit sebelum bel masuk sekolahku berbunyi.
"Aih..kenapa aku punya dongsaeng yang menyebalkan seperti mu hah? Ayo naik.. oppa jamin kau tak akan telat" ucap Jongki oppa lembut, yang tak lain adalah kakak kandungku, sambil mengacak rambutku pelan lalu menggandeng tanganku lembut menuju mobil silver miliknya.
Sebelum aku masuk ke dalam mobil oppa ku, aku pun memperhatikan kesekeliling untuk memastikan apakah namja itu ada atau tidak. Ya, namja gila itu.. Bang Yongguk, atau siapalah. Akhirnya manik mata ku pun menangkap sosok yang tengah bersembunyi di balik tembok depan apartemen ku. Sosok itu menatap ke arahku tajam dan aku pun sungguh tak berani menatap mata itu terlalu lama. Takut? Ya, aku takut dan gilanya, batin ku tiba-tiba merasa bahwa hidupku akan mulai terancam setelah ini.
---
Perlahan ku buka pintu apartemen ku, setelah aku selesai menjalani rutinitas membosankan harianku,sekolah. Hari ini sungguh menyebalkan, sekolah selama 15 jam? Sekolah macam apa itu? Sungguh.. aku ingin segera lulus dari salah satu penjara dunia itu.
Tanpa ragu, aku pun mulai melangkahkan kakiku ke arah kamar, untuk mandi dan tak lupa berganti baju juga. Namun, setelah sedetik ku hidupkan lampu kamar, nafasku tiba-tiba terhenti dan oksigen di sekitarku pun tiba-tiba terampas begitu saja tanpa izin.
Mataku menatap tak percaya sosok yang tengah duduk dengan nyaman di atas tempat tidurku. Sosok itu, yongguk.. menatap ke arahku dengan pandangan yang sangat menakutkan.

"Kau baru pulang, Jieun-ssi? Namja tadi pagi itu siapa? Kenapa kau bisa bersamanya? Kenapa dia berani menyentuhmu? Bukankah kau hanya milikku seorang?"
Serentetan pertanyaan pun dilontarkan oleh namja gila itu, seraya tangannya mengelus pipiku seduktif.
Aku pun hanya bisa menunduk takut dan dengan sekuat tenaga menahan tangis yang mungkin sebentar lagi akan meledak.

"Jangan menangis Jieun-ssi, kau tak boleh menangis. Bahkan air mata mu itu terlalu berharga untuk dibuang sia-sia.. cupcupcup" dengan sengaja namja gila itu pun mulai mengecupi air mata ku yang telah mengalir sempurna di pipiku.
Dan entah dorongan dari mana, aku pun mulai mendorong yongguk untuku menjauh dari tubuhku, tak lupa aku pun menatap yongguk dengan pandangan penuh kebenciaan.

"Namja gila.. menjauhlah dari hidupku.. " teriakku frustasi sesaat aku telah berhasil untuk menjauh dari cengkramannya. Ku lihat dia hanya tersenyum sinis dan anehnya dia juga tertawa melihat keadaanku yang kacau ini.
"Kau lucu baby" celetuk namja itu seraya kakinya  melangkah untuk mendekatiku lagi.
Grep- namja gila ini langsung memelukku erat bahkan bibirnya dengan sigap langsung menciumi area leher ku secara paksa. Aku pun hanya bisa menangis dan memukul-mukul lemah tubuh yongguk. Sungguh aku telah menyerah dan merasa lelah untuk memberontak. Bibir yongguk pun mulai beralih untuk mencium bibirku yang tidak berdosa.
Aku pun hanya bisa menutup mataku rapat-rapat dan entahlah apa yang akan terjadi padaku selanjutnya. Apakah aku masih bisa melihat matahari esok hari?
Ataukah hidupku akan berhenti hari ini?

Entahlah..
Mungkin hanya yongguk dan tuhan-lah yang tahu..

END
" This ain’t right, This isn’t love
It’s just hurts me, don’t be like this
I loved you, But I don’t now
Erase me from your memory
I don’t wanna cry no more, more " (Song JiEun)

" Don’t call it obsession,
you don’t know love
Don’t say I’ve gone crazy
You don’t know my heart
You you you
You can never be separated from me " (Bang Yongguk)

No comments:

Post a Comment