Monday, December 29, 2014

(Fanfict) I Want You.. Please, Back to Me



I Want You.. Please, Back to Me

Cast :
-          Min HyuRa (OC)
-          Jung HoSeok (J-Hope BTS)
-          Other casts


.
.
.

©2014 I Want You.. Please, Back to Me
.
.



Min HyuRa Pov.

Aku menyukai nya.. yaa~ aku menyukai dirinya. Dirinya yang sampai kapan pun tak akan pernah menganggap ku ada. Baginya aku adalah secuil masa lalu, yang tak pernah ingin ia ingat kembali. Aku sadar, bahwa dulu aku telah berbuat jahat padanya. Selingkuh dibelakangnya dengan Jin Oppa. Aku tau aku salah, aku minta maaf. Sungguh aku menyesal, tapi.. haruskah aku mendapat hukuman seperti ini? Hukuman yang sampai kapanpun tak akan mampu ku tanggung sendiri. Haruskah karena perbuatan bodoh ku dulu, seorang pria yang selalu ku kenal baik dan ramah, berubah 360 derajat menjadi sosok playboy dan tak pernah melirik ku sedikitpun? Jung HoSeok.. aku sungguh merindukanmu.. aku minta maaf..
.
.
Disinilah aku sekarang berdiri terdiam di ujung lorong kelas dengan kedua mataku tengah menatap lurus kegiatan dua orang siswa-siswi yang tengah asik bercumbu dengan mesranya. Aku pun hanya bisa tersenyum getir melihat kegiatan itu, Jung HoSeok. Dapat ku lihat pria itu dengan lihai nya tengah mengacak-ngacak isi mulut sang yeoja, yang belakangan aku tau jika sang yeoja adalah sahabatku sendiri, Kim AhJung. Tragis? Mungkin itulah yang tengah aku rasakan sekarang. Mantan pacarku dan sahabat ku tengah berciuman di depan mata kepalaku. Ku gigit bibir bawahku pelan, berharap hal ini dapat menahan air mataku yang rasanya ingin menyeruak keluar.
Babo! Itulah yang langsung ku rasakan, saat tak sengaja manik mataku bertemu dengan manik mata HoSeok yang entah sejak kapan mulai menatap ke arahku. Ingin berlari? Tapi apa daya, tubuhku seperti membeku dan tak bisa digerakan sedikitpun. Mungkin ini adalah kutukan yang harus ku tanggung setiap mataku bertemu dengan tatapan tajam HoSeok.
Ku lihat HoSeok melepaskan ciuman nya pada AhJung kemudian menarik tubuh mungil AhJung ke dalam pelukannya. Tapi entah sengaja atau tidak, kedua manik mata HoSeok masih tetap mengarah tajam ke arahku. Pandangan itu, seperti pandangan yang penuh akan kebencian dan dendam. Sebegitu bencikah kau padaku HoSeok? apa kesalahan ku dulu memang tak akan pernah bisa kau maafkan?
Tanpa menunggu waktu lagi, aku pun langsung pergi meninggalkan dua pasang sejoli itu. Sungguh aku tak sanggup lagi menatap mata tajam HoSeok, tatapan tajamnya itu seperti menguliti tubuhku hidup-hidup. Air mataku pun entah sejak kapan mulai mengalir dengan derasnya dari pelupuk mataku. Aku menangis?? Yaa.. aku menangis lagi. Menangis karena melihat tingkah HoSeok yang sungguh membuatku merasa muak dan membenci diriku sendiri. Yaa.. karena akulah Jung HoSeok yang manis dan ramah berubah menjadi Jung HoSeok yang brengsek dan playboy.
Bolehkah aku mengakhiri hidupku sekarang?  Mungkin dengan cara ini, aku bisa menebus segala kesalahan yang telah ku perbuat pada HoSeok.
.
.
.
.
Noona, kau menangis lagi?” perlahan ku alihkan pandanganku pada satu sosok namja yang entah sejak kapan mulai duduk di sebelahku.
“Kim TaeHyung?” aku pun hanya tersenyum dan tak lupa mencoba untuk menghapus buliran air mata ku yang menetes di kedua pipiku.
Noona, berhentilah menangisinya. Ini bukan kesalahan Noona” ucap Taehyung lembut seraya tangannya mengusap ke dua pipiku lembut, mencoba untuk menghapus buliran air mata yang entah kenapa tidak mau berhenti mengalir.
Aku pun hanya bisa menatap mata teduh TaeHyung, yang entah mengapa sangat menyejukan untukku. Kim TaeHyung, ia adalah adik sepupu ku yang sangat dekat dan mengerti diriku. Ia sangat tau apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan HoSeok. Tapi, ada satu hal yang tidak ia tahu. Satu hal. Yaa.. satu hal. Seorang Kim TaeHyung masih belum mengetahui bahwa kenyataannya aku masih mencintai HoSeok. Selama ini TaeHyung menganggap bahwa aku hanya merasa bersalah akan perubahan sikap HoSeok.
Tapi satu hal, yang ia tak tahu.. aku masih mencintainya.. mencintai Jung HoSeok.

Noona, kau sudah merasa baikan kan? Berhentilah memikirkan namja itu, noona. Noona, maukah kau ku kenalkan pada Yoongi Sunbae? Dia itu jago basket tak kalah dengan namja sialan itu”
Aku pun hanya tersenyum mendengar ocehan Taehyung yang tak ada habisnya ini,
“Tak usah Taehyung-ah, noona tak mau kenalan dengan siapapun. Cukup kau jadi teman pria noona sekarang” ucapku lembut dan mencoba untuk tersenyum.
Taehyung pun langsung terdiam saat ku menjawab ocehannya itu.
Noona, kau tahu? Aku menyesal terlahir sebagai Kim TaeHyung”
“Waeyo?”
“Aku menyesal, kenapa aku harus terlahir sebagai sepupu mu, bukan sebagai orang lain. Karena aku sepupu mu, aku tak bisa menikahi noona di masa depan”
“yaaakkk.. maksudmu apa Kim TaeHyung? Berhenti bicara omong kosong Babo!”
Kami berdua pun tertawa lepas, setelah aku dengan santainya memanggil Taehyung Babo, panggilan ku padanya yang selalu aku keluarkan saat kami bertengkar.
Untuk sementara, aku pun melupakan kesedihan ku tentang Namja itu, Jung HoSeok. Tapi itu hanya untuk sementara..
Ya.. Hanya sementara..
.
.
.
.

“Setelah berkencan dengan seorang Sunbae, kali ini seorang Hobae kah yang akan menjadi korban mu, Min HyuRa?” ucap seseorang saat aku melewati lorong menuju kelas. Suara itu, sungguh aku tau itu suara siapa, itu suara yang sangat ku rindukan. Suara Jung HoSeok. Tubuhku pun langsung menegang sempurna, saat ku rasakan bahuku di sentuh oleh tangan seseorang.
“Kau tak menjawab pertanyaanku, Hyura-ssi? Waeyo? Kau bingung atau kau...”
“Itu bukan urusan mu, HoSeok-ssi” ucapku sedingin mungkin dan mencoba untuk menyingkirkan tangan hangatnya dari atas bahuku.
Tapi usahaku sia-sia, bukannya telepas.. tangan hangat itu malah memutar tubuhku sempurna, sehingga kini kami tengah bertatapan dengan jarak yang bisa dibilang cukup dekat, bahkan tak ada jarak yang tercipta antara tubuhku dan tubuhnya.
Secara otomatis, mataku pun menatap kedua mata HoSeok yang dulu penuh akan kehangatan. Tapi sekarang, mata itu penuh akan kebencian yang tak bisa aku ukur seberapa dalam ia membenciku. Membenci kehadiran ku dalam hidupnya.
Jujur, dalam keadaan seperti ini, aku ingin sekali memeluk HoSeok erat dan menenggelamkan kepalaku pada dada bidangnya, tapi apa daya. Itu hanya angan-angan yang sampai kapanpun akan tetap menjadi angan-angan belaka. Angan-angan yang tak akan pernah terwujud sampai kapanpun.

Akhirnya, aku pun tersadar akan lamunan bodohku itu dan mencoba untuk melepaskan diri dari genggaman erat HoSeok. tapi sekali lagi, itu semua sia-sia. Aku tak bisa lepas dari genggaman namja ini, bahkan aku tak bisa menggerakkan sedikit tubuhku. Sebegitu eratkah genggaman tangannya pada tubuhku ini?

“Kenapa kau dulu selingkuh, Min HyuRa? Kenapa? Kenapa?” teriak HoSeok tepat di depan wajahku.
Aku pun hanya terdiam, mencoba mencerna apa yang tengah terjadi saat ini.
“Kenapa kau harus selingkuh dengan namja pink itu?? Apa kurangnya aku Min HyuRa? Jawab pertanyaan ku Min Hyura!!!!”
“Kau..” jawabku ragu

“Apa kau bisu hah? Cepat jawab pertanyaanku, atau aku akan berbuat buruk terhadap tubuh sexy mu ini”
Mwo? Apa yang dia bilang? Dasar namja brengsek!

“Kau.. Kau bertanya alasan aku selingkuh? Yaa.. haruskah kau mengetahui alasanku itu? Bahkan kejadian itu telah terjadi 2 tahun yang lalu. Apa harus kita bahas lagi sekarang? Bagiku, itu sia-sia” ucapku sedingin mungkin dan mencoba untuk terlihat tegar di depannya.
Genggaman HoSeok di tubuhku pun perlahan melemah, HoSeok pun hanya menatap diriku dengan tatapan tak percaya lalu mengeluarkan smirk yang sungguh, aku takut melihat smirk itu.
“Jadi itu yang kau minta, HyuRa-ssi? Kau lebih memilih aku menyentuh tubuhmu dibanding menjawab pertanyaanku? Baiklah.. tak ada ruginya untukku”
Aku pun hanya terdiam membisu mendengar ucapanya yang tak sopan itu. Dengan sekali tarikan HoSeok pun menyeret tubuhku kedalam sebuah gudang kosong yang tak jauh dari lorong lalu mendorong tubuhku. Mendorong hingga tubuhku terjatuh tepat di atas lantai yang dingin ini.
“Apa yang akan kau lakukan HoSeok-ssi?” ucapku mulai takut, jujur.. di dalam otakku kini berterbangan bayangan-bayangan menjijikan tentang hal apa yang akan terjadi pada tubuhku sekarang.
“Bukankah ini yang kau mau, HyuRa-ssi?” ucapnya dingin seraya kedua tangannya tengah mencoba membuka dasi lalu kancing-kancing seragam sekolahnya.
Nappeun Namja” ucapku tertahan.
Nappeun? Aku? Bukankah kau yang Nappeun? Kau duluan kan yang telah berselingkuh dengan Namja sialan itu? Berselingkuh dan mengkhianati hubungan kita”

Aku pun hanya menatapnya dingin, saat ini tubuh atas HoSeok hanya dibalut oleh kaos putih yang secara tak langsung menampakkan otot-otot tubuhnya yang membuatku merinding tergoda.
“Kau salah.. bukankah kau duluan yang menginginkan hubungan kita berakhir? Kau duluan yang bermain dibelakang ku? Aku hanya membalas perbuatan mu, apa itu salah?”
“Tapi sialnya aku, aku malah tertangkap basah oleh mu sebelum aku bisa mencuri ciuman Jin Oppa  ucapku santai.

“Kau??? Dasar wanita Ja***g. Kapan aku meminta hubungan kita berakhir hah? Kapan? Kapan?” teriak HoSeok tak terima seraya menarik tubuhku untuk duduk diatas pangkuannya.
Akupun bergerak tak nyaman diatas pangkuannya, sungguh aku tak suka posisi ini. Kurasakan tangan HoSeok memeluk pinggangku erat, dan tak ada sedikitpun niatnya untuk melepaskan pelukannya itu.
“Jawab aku nona Min~” ucap HoSeok seraya tangannya sibuk bermain di bawah daguku, yaa.. namja sialan ini berniat untuk menggodaku saat ini. Nappeun namja!!!

“Kau.. kau.. malam itu.. saat malam perpisahan Junior High School kita, kau.. kau.. dengan santainya mencium Kim Hyunra di depan semua orang dan mengumumkan bahwa kau dan Hyunra akan bertunangan segera. Tak pernah kah kau pikir, bagaimana perasaan ku saat itu? Sakit. Itulah yang ku rasakan. Tapi apa yang kau lakukan? Kau tak pernah menghubungiku setelah kejadian tragis itu, dan selama hampir 2 bulan kau hilang kontak. Hilang bagai ditelan bumi. Dan kau tau, selama masa keterpurukan ku itu Jin Oppa selalu datang untuk menghiburku dan akhirnya karena aku merasa nyaman dengan Jin Oppa, tak lama kami pun mulai menjalin sebuah hubungan. Karena saat itu, aku pikir..hubungan kita telah berakhir.
Tapi di hari kelam itu, saat aku akan merasakan yang namanya First kiss ku itu, tiba-tiba kau muncul dan membuat keributan dengan Jin Oppa. Bahkan kau memanggilku gadis ja***g karena telah tega menduakanmu. Dan akhirnya di bangku High School ini , kita bertemu lagi dan ... sungguh aku benci kelakuan brengsek mu itu” akhirnya perasaan yang telah mengganjal lama di dalam hatiku pun, aku ungkapkan semuanya tanpa terkecuali.
Lega? Itulah rasa yang aku rasakan sekarang..
Ku lihat HoSeok hanya diam mematung, tak tau harus berkata apa. Tapi itulah kenyataannya. Kau yang salah Jung HoSeok, tapi kau malah membuatku harus menanggung perasaan bersalah setiap ku lihat perubahan kelakuan mu selama ini.

“Tak bisakah kau kembali menjadi HoSeok yang dulu ku kenal?” ucapku lembut seraya tanganku mengelus kedua pipinya.
“Aku benci melihat kelakuan brengsek mu itu. Mencium semua gadis disekolah, mempermainkan mereka bahkan menservis mereka di depan wajahku. Sung..”
Ucapanku terputus saat ku rasakan bibir HoSeok tengah menempel tepat di atas bibir pink-ku.
“Aku akan kembali seperti dulu”
“Aku akan berubah menjadi HoSeok yang hanya menatap Hyura. Untuk masalah Hyunra, aku..”
“sst..!” ucapku saat jari telunjukku mendarat sempurna diatas bibir hangat HoSeok.
“aku tau, itu semua hanya sandiwara kan? Hyunra sudah memberitahku semuanya, sehari setelah aku tertangkap basah selingkuh. Dia –Hyunra- menggunakanmu untuk membuat Namjoon cemburu kan?” tanyaku lembut.
HoSeok pun menyingkirkan jari telunjukku dari bibirnya dan memberikan senyum hangatnya yang sangat ku rindukan. HoSeok pun menarik tubuhku kedalam pelukannya dan memelukku erat.
“Maafkan aku, karena aku telah selingkuh dulu. Maaf” ucapku tepat di dalam pelukan HoSeok.
Ku rasakan kepala HoSeok yang mengangguk-ngangguk, tanda dia telah memaafkan ku dan dapat kurasakan HoSeok mengecup kepalaku lembut. Sungguh, hari ini aku sangat bahagia..
Perlahan HoSeok melepaskan pelukannya dan mentap mataku lembut,
Saranghae, HoSeok-ah...”
Nado Saranghae Hyura-ya...”

Perlahan ku lihat HoSeok mulai mendekat ke arah wajahku dan dengan refleks aku pun mulai menutup mataku, perlahan dapat ku rasakan bibirnya menyentuh bibirku lembut tanpa paksaan dan tak lama ciuman itu berubah tempo menjadi lebih cepat dan dalam. Dapat ku rasakan HoSeok mulai mengulum dan mengobrak-abrik isi dalam mulutku. Aku pun hanya bisa membalas ciumannya sebisaku, karena kalian tau ini adalah ciuman pertamaku sepanjang hidupku.
Astaga.. HoSeok memang seorang Kisser sejati..

Setelah hampir 10 menit, akhirnya HoSeok melepaskan pagutan ciumannya terhadapku. Aku pun hanya bisa menatapnya tak percaya dan mencoba untuk mengumpulkan oksigen semampuku.
HoSeok pun langsung tersenyum melihat tingkah polos ku itu lalu mengacak rambutku lembut.
“Apa ini first kiss mu, chagi-ya?”
Kurasakan wajahku berubah menjadi merah saat ku dengar pertanyaan konyol HoSeok.
“Kau benar-benar butuh belajar cara berciuman chagi, cara ciuman mu itu sungguh buruk” sambung HoSeok dengan nada suara yang terdengar santai.
Aku pun hanya menatap HoSeok dengan tatapan tak percaya. Perlahan ku lepaskan tangan HoSeok di pinggangku dengan kasar.
“Apa yang dia bilang? Aku buruk dalam berciuman? Hah, dasar namja gila” batinku tak terima.
Aku pun langsung memukul bahu HoSeok, tanda aku tak terima dengan statment nya tadi. Dan HoSeok, apa yang dia lakukan? Dia hanya tertawa melihat tingkahku, yang mungkin baginya terlihat lucu ini. Tangan HoSeok pun akhirnya berhasil menghentikan aksi brutalku dan tanpa menunggu lama ia pun menarik tanganku itu, sehingga sekarang aku berakhir dalam pelukannya lagi. Aku pun hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya ini. Tak lama aku pun mulai membalas pelukannya dengan erat dan tak ada niatan untuk melepas pelukan ini.

Hingga suara itu mengintrupsi kegiatan kami berdua...
Teng.. Teng.. Teng..
Yaa, suara lonceng tanda masuk lah yang berhasil mengganggu kegiatan romantis kami. Dan dengan terpaksa kami pun segera beranjak dari gudang ini menuju kelas kami masing-masing.
Sungguh.. aku benci bunyi lonceng itu. Aku membencimu lonceng sialan..


END.

Epilog

Oppa, jujur padaku.. kau.. sudah berapa kali kau berciuman dengan Kim AhJung?” tanyaku, mencoba mengintograsi kekasih playboy ku ini.
yakk! Haruskah kau bertanya tentang hal ini di tengah kencan kita hah?” jawabnya tak terima.
Yaa.. saat ini kami tengah berkencan di sebuah Bioskop yang bisa dibilang cukup sepi, kalian tau? Ini adalah pilihan HoSeok untuk berkencan di tempat sepi seperti ini.
“sudah berapa kali Oppa? Dan sudah seberapa jauh? Jangan bilang kau juga telah menyentuh tubuh AhJung?” Tanyaku semakin menyelidik.
Ku lihat HoSeok Oppa hanya tersenyum penuh arti dan mulai menghadap ke arahku. “menurutmu?”
yakk!!” aku pun langsung berteriak kencang mendengar jawabannya itu. Sekali lagi HoSeok hanya menampilkan senyum menyebalkan nya itu dan dapat kurasakan tangannya  tengah mengelus rambutku lembut.
Oppa, aku tak tau sejauh mana hubungan yang telah kau lalui dengan AhJung. Tapi aku janji, aku akan menghapus semua jejak AhJung dalam tubuhmu tanpa terkecuali” ucapku penuh keyakinan.
“Caranya?”
“Dimulai dari sini...” aku pun mulai mencium bibir HoSeok dengan tempo yang cepat, mengulum dan mencicipi setiap bagian dalam mulut HoSeok tanpa terkecuali. Tanganku secara refleks langsung mengalung indah di leher HoSeok. dan dapat kurasakan HoSeok Oppa memeluk pingganggku erat dan kedua tanggannya mulai meraba-raba dadaku lembut, kadang tangannya pun meremas dadaku pelan. Kalian tau? Ini sangat memabukkan bagiku.
Perlahan ku lepaskan segala bentuk kontak fisik kami, dan menatap mata HoSeok yang seperti nya sangat kecewa dengan aksi ku ini.
Oppa, ini tempat umum. Kita lanjutkan nanti yaa..”
“Kita lanjukan di Apartemen ku”
Arraseo. Sekarang, ayo kita lanjutkan menonton filmnya..”
“Tidak bisakah kita pulang sekarang chagi? Aku sudah tak tahan”
Mwo?”
Kajja..”
Oppa, Doraemon nya belum selesai”
“Itu tak penting lagi sekarang, kajja. Atau aku akan menggendongmu secara paksa..”
“Tapi Oppa...”
Kajja....”
Oppa.. Doraemon..”


END.

No comments:

Post a Comment