I
Want You.. Please, Back to Me
Cast
:
-
Min HyuRa (OC)
-
Jung HoSeok (J-Hope BTS)
-
Other casts
Author
: LeeHyuRa (@aniespur)
.
.
.
©2014
I Want You.. Please, Back to Me
.
.
Min
HyuRa Pov.
Aku
menyukai nya.. yaa~ aku menyukai dirinya. Dirinya yang sampai kapan pun tak
akan pernah menganggap ku ada. Baginya aku adalah secuil masa lalu, yang tak
pernah ingin ia ingat kembali. Aku sadar, bahwa dulu aku telah berbuat jahat
padanya. Selingkuh dibelakangnya dengan Jin Oppa.
Aku tau aku salah, aku minta maaf. Sungguh aku menyesal, tapi.. haruskah aku
mendapat hukuman seperti ini? Hukuman yang sampai kapanpun tak akan mampu ku
tanggung sendiri. Haruskah karena perbuatan bodoh ku dulu, seorang pria yang
selalu ku kenal baik dan ramah, berubah 360 derajat menjadi sosok playboy dan tak pernah melirik ku
sedikitpun? Jung HoSeok.. aku sungguh merindukanmu.. aku minta maaf..
.
.
Disinilah
aku sekarang berdiri terdiam di ujung lorong kelas dengan kedua mataku tengah
menatap lurus kegiatan dua orang siswa-siswi yang tengah asik bercumbu dengan
mesranya. Aku pun hanya bisa tersenyum getir melihat kegiatan itu, Jung HoSeok.
Dapat ku lihat pria itu dengan lihai nya tengah mengacak-ngacak isi mulut sang yeoja, yang belakangan aku tau jika sang
yeoja adalah sahabatku sendiri, Kim
AhJung. Tragis? Mungkin itulah yang tengah aku rasakan sekarang. Mantan pacarku
dan sahabat ku tengah berciuman di depan mata kepalaku. Ku gigit bibir bawahku
pelan, berharap hal ini dapat menahan air mataku yang rasanya ingin menyeruak
keluar.
Babo! Itulah yang langsung ku rasakan,
saat tak sengaja manik mataku bertemu dengan manik mata HoSeok yang entah sejak
kapan mulai menatap ke arahku. Ingin berlari? Tapi apa daya, tubuhku seperti
membeku dan tak bisa digerakan sedikitpun. Mungkin ini adalah kutukan yang
harus ku tanggung setiap mataku bertemu dengan tatapan tajam HoSeok.
Ku
lihat HoSeok melepaskan ciuman nya pada AhJung kemudian menarik tubuh mungil
AhJung ke dalam pelukannya. Tapi entah sengaja atau tidak, kedua manik mata HoSeok
masih tetap mengarah tajam ke arahku. Pandangan itu, seperti pandangan yang
penuh akan kebencian dan dendam. Sebegitu bencikah kau padaku HoSeok? apa
kesalahan ku dulu memang tak akan pernah bisa kau maafkan?
Tanpa
menunggu waktu lagi, aku pun langsung pergi meninggalkan dua pasang sejoli itu.
Sungguh aku tak sanggup lagi menatap mata tajam HoSeok, tatapan tajamnya itu
seperti menguliti tubuhku hidup-hidup. Air mataku pun entah sejak kapan mulai
mengalir dengan derasnya dari pelupuk mataku. Aku menangis?? Yaa.. aku menangis
lagi. Menangis karena melihat tingkah HoSeok yang sungguh membuatku merasa muak
dan membenci diriku sendiri. Yaa.. karena akulah Jung HoSeok yang manis dan
ramah berubah menjadi Jung HoSeok yang brengsek dan playboy.
Bolehkah
aku mengakhiri hidupku sekarang? Mungkin
dengan cara ini, aku bisa menebus segala kesalahan yang telah ku perbuat pada HoSeok.
.
.
.
.
“Noona, kau menangis lagi?” perlahan ku
alihkan pandanganku pada satu sosok namja
yang entah sejak kapan mulai duduk di sebelahku.
“Kim
TaeHyung?” aku pun hanya tersenyum dan tak lupa mencoba untuk menghapus buliran
air mata ku yang menetes di kedua pipiku.
“Noona, berhentilah menangisinya. Ini
bukan kesalahan Noona” ucap Taehyung
lembut seraya tangannya mengusap ke dua pipiku lembut, mencoba untuk menghapus
buliran air mata yang entah kenapa tidak mau berhenti mengalir.
Aku
pun hanya bisa menatap mata teduh TaeHyung, yang entah mengapa sangat
menyejukan untukku. Kim TaeHyung, ia adalah adik sepupu ku yang sangat dekat
dan mengerti diriku. Ia sangat tau apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan HoSeok.
Tapi, ada satu hal yang tidak ia tahu. Satu hal. Yaa.. satu hal. Seorang Kim
TaeHyung masih belum mengetahui bahwa kenyataannya aku masih mencintai HoSeok.
Selama ini TaeHyung menganggap bahwa aku hanya merasa bersalah akan perubahan
sikap HoSeok.
Tapi
satu hal, yang ia tak tahu.. aku masih mencintainya.. mencintai Jung HoSeok.
“Noona, kau sudah merasa baikan kan? Berhentilah
memikirkan namja itu, noona. Noona, maukah kau ku kenalkan pada Yoongi Sunbae? Dia itu jago basket tak kalah dengan namja sialan itu”
Aku
pun hanya tersenyum mendengar ocehan Taehyung yang tak ada habisnya ini,
“Tak
usah Taehyung-ah, noona tak mau
kenalan dengan siapapun. Cukup kau jadi teman pria noona sekarang” ucapku lembut dan mencoba untuk tersenyum.
Taehyung
pun langsung terdiam saat ku menjawab ocehannya itu.
“Noona, kau tahu? Aku menyesal terlahir
sebagai Kim TaeHyung”
“Waeyo?”
“Aku
menyesal, kenapa aku harus terlahir sebagai sepupu mu, bukan sebagai orang
lain. Karena aku sepupu mu, aku tak bisa menikahi noona di masa depan”
“yaaakkk..
maksudmu apa Kim TaeHyung? Berhenti bicara omong kosong Babo!”
Kami
berdua pun tertawa lepas, setelah aku dengan santainya memanggil Taehyung Babo, panggilan ku padanya yang selalu aku
keluarkan saat kami bertengkar.
Untuk
sementara, aku pun melupakan kesedihan ku tentang Namja itu, Jung HoSeok. Tapi itu hanya untuk sementara..
Ya..
Hanya sementara..
.
.
.
.
“Setelah
berkencan dengan seorang Sunbae, kali
ini seorang Hobae kah yang akan
menjadi korban mu, Min HyuRa?” ucap seseorang saat aku melewati lorong menuju
kelas. Suara itu, sungguh aku tau itu suara siapa, itu suara yang sangat ku
rindukan. Suara Jung HoSeok. Tubuhku pun langsung menegang sempurna, saat ku
rasakan bahuku di sentuh oleh tangan seseorang.
“Kau
tak menjawab pertanyaanku, Hyura-ssi? Waeyo? Kau bingung atau kau...”
“Itu
bukan urusan mu, HoSeok-ssi” ucapku sedingin mungkin dan mencoba untuk menyingkirkan
tangan hangatnya dari atas bahuku.
Tapi
usahaku sia-sia, bukannya telepas.. tangan hangat itu malah memutar tubuhku
sempurna, sehingga kini kami tengah bertatapan dengan jarak yang bisa dibilang cukup
dekat, bahkan tak ada jarak yang tercipta antara tubuhku dan tubuhnya.
Secara
otomatis, mataku pun menatap kedua mata HoSeok yang dulu penuh akan kehangatan.
Tapi sekarang, mata itu penuh akan kebencian yang tak bisa aku ukur seberapa
dalam ia membenciku. Membenci kehadiran ku dalam hidupnya.
Jujur,
dalam keadaan seperti ini, aku ingin sekali memeluk HoSeok erat dan
menenggelamkan kepalaku pada dada bidangnya, tapi apa daya. Itu hanya
angan-angan yang sampai kapanpun akan tetap menjadi angan-angan belaka.
Angan-angan yang tak akan pernah terwujud sampai kapanpun.
Akhirnya,
aku pun tersadar akan lamunan bodohku itu dan mencoba untuk melepaskan diri
dari genggaman erat HoSeok. tapi sekali lagi, itu semua sia-sia. Aku tak bisa
lepas dari genggaman namja ini,
bahkan aku tak bisa menggerakkan sedikit tubuhku. Sebegitu eratkah genggaman
tangannya pada tubuhku ini?
“Kenapa
kau dulu selingkuh, Min HyuRa? Kenapa? Kenapa?” teriak HoSeok tepat di depan
wajahku.
Aku
pun hanya terdiam, mencoba mencerna apa yang tengah terjadi saat ini.
“Kenapa
kau harus selingkuh dengan namja pink
itu?? Apa kurangnya aku Min HyuRa? Jawab pertanyaan ku Min Hyura!!!!”
“Kau..”
jawabku ragu
“Apa
kau bisu hah? Cepat jawab pertanyaanku, atau aku akan berbuat buruk terhadap
tubuh sexy mu ini”
Mwo? Apa yang dia bilang? Dasar namja brengsek!
“Kau..
Kau bertanya alasan aku selingkuh? Yaa.. haruskah kau mengetahui alasanku itu? Bahkan
kejadian itu telah terjadi 2 tahun yang lalu. Apa harus kita bahas lagi
sekarang? Bagiku, itu sia-sia” ucapku sedingin mungkin dan mencoba untuk terlihat
tegar di depannya.
Genggaman
HoSeok di tubuhku pun perlahan melemah, HoSeok pun hanya menatap diriku dengan
tatapan tak percaya lalu mengeluarkan smirk
yang sungguh, aku takut melihat smirk
itu.
“Jadi
itu yang kau minta, HyuRa-ssi? Kau lebih memilih aku menyentuh tubuhmu
dibanding menjawab pertanyaanku? Baiklah.. tak ada ruginya untukku”
Aku
pun hanya terdiam membisu mendengar ucapanya yang tak sopan itu. Dengan sekali
tarikan HoSeok pun menyeret tubuhku kedalam sebuah gudang kosong yang tak jauh
dari lorong lalu mendorong tubuhku. Mendorong hingga tubuhku terjatuh tepat di
atas lantai yang dingin ini.
“Apa
yang akan kau lakukan HoSeok-ssi?” ucapku mulai takut, jujur.. di dalam otakku kini
berterbangan bayangan-bayangan menjijikan tentang hal apa yang akan terjadi
pada tubuhku sekarang.
“Bukankah
ini yang kau mau, HyuRa-ssi?” ucapnya dingin seraya kedua tangannya tengah
mencoba membuka dasi lalu kancing-kancing seragam sekolahnya.
“Nappeun Namja” ucapku tertahan.
“Nappeun? Aku? Bukankah kau yang Nappeun? Kau duluan kan yang telah
berselingkuh dengan Namja sialan itu?
Berselingkuh dan mengkhianati hubungan kita”
Aku
pun hanya menatapnya dingin, saat ini tubuh atas HoSeok hanya dibalut oleh kaos
putih yang secara tak langsung menampakkan otot-otot tubuhnya yang membuatku
merinding tergoda.
“Kau
salah.. bukankah kau duluan yang menginginkan hubungan kita berakhir? Kau duluan
yang bermain dibelakang ku? Aku hanya membalas perbuatan mu, apa itu salah?”
“Tapi
sialnya aku, aku malah tertangkap basah oleh mu sebelum aku bisa mencuri ciuman
Jin Oppa” ucapku santai.
“Kau???
Dasar wanita Ja***g. Kapan aku meminta hubungan kita berakhir hah? Kapan? Kapan?”
teriak HoSeok tak terima seraya menarik tubuhku untuk duduk diatas pangkuannya.
Akupun
bergerak tak nyaman diatas pangkuannya, sungguh aku tak suka posisi ini. Kurasakan
tangan HoSeok memeluk pinggangku erat, dan tak ada sedikitpun niatnya untuk
melepaskan pelukannya itu.
“Jawab
aku nona Min~” ucap HoSeok seraya tangannya sibuk bermain di bawah daguku,
yaa.. namja sialan ini berniat untuk
menggodaku saat ini. Nappeun namja!!!
“Kau..
kau.. malam itu.. saat malam perpisahan Junior
High School kita, kau.. kau.. dengan santainya mencium Kim Hyunra di depan
semua orang dan mengumumkan bahwa kau dan Hyunra akan bertunangan segera. Tak
pernah kah kau pikir, bagaimana perasaan ku saat itu? Sakit. Itulah yang ku
rasakan. Tapi apa yang kau lakukan? Kau tak pernah menghubungiku setelah
kejadian tragis itu, dan selama hampir 2 bulan kau hilang kontak. Hilang bagai
ditelan bumi. Dan kau tau, selama masa keterpurukan ku itu Jin Oppa selalu datang untuk menghiburku dan
akhirnya karena aku merasa nyaman dengan Jin Oppa, tak lama kami pun mulai
menjalin sebuah hubungan. Karena saat itu, aku pikir..hubungan kita telah
berakhir.
Tapi
di hari kelam itu, saat aku akan merasakan yang namanya First kiss ku itu,
tiba-tiba kau muncul dan membuat keributan dengan Jin Oppa. Bahkan kau memanggilku gadis ja***g karena telah tega
menduakanmu. Dan akhirnya di bangku High
School ini , kita bertemu lagi dan ... sungguh aku benci kelakuan brengsek
mu itu” akhirnya perasaan yang telah mengganjal lama di dalam hatiku pun, aku
ungkapkan semuanya tanpa terkecuali.
Lega?
Itulah rasa yang aku rasakan sekarang..
Ku
lihat HoSeok hanya diam mematung, tak tau harus berkata apa. Tapi itulah
kenyataannya. Kau yang salah Jung HoSeok, tapi kau malah membuatku harus
menanggung perasaan bersalah setiap ku lihat perubahan kelakuan mu selama ini.
“Tak
bisakah kau kembali menjadi HoSeok yang dulu ku kenal?” ucapku lembut seraya
tanganku mengelus kedua pipinya.
“Aku
benci melihat kelakuan brengsek mu itu. Mencium semua gadis disekolah, mempermainkan
mereka bahkan menservis mereka di depan wajahku. Sung..”
Ucapanku
terputus saat ku rasakan bibir HoSeok tengah menempel tepat di atas bibir
pink-ku.
“Aku
akan kembali seperti dulu”
“Aku
akan berubah menjadi HoSeok yang hanya menatap Hyura. Untuk masalah Hyunra,
aku..”
“sst..!”
ucapku saat jari telunjukku mendarat sempurna diatas bibir hangat HoSeok.
“aku
tau, itu semua hanya sandiwara kan? Hyunra sudah memberitahku semuanya, sehari
setelah aku tertangkap basah selingkuh. Dia –Hyunra- menggunakanmu untuk
membuat Namjoon cemburu kan?” tanyaku lembut.
HoSeok
pun menyingkirkan jari telunjukku dari bibirnya dan memberikan senyum hangatnya
yang sangat ku rindukan. HoSeok pun menarik tubuhku kedalam pelukannya dan
memelukku erat.
“Maafkan
aku, karena aku telah selingkuh dulu. Maaf” ucapku tepat di dalam pelukan HoSeok.
Ku
rasakan kepala HoSeok yang mengangguk-ngangguk, tanda dia telah memaafkan ku
dan dapat kurasakan HoSeok mengecup kepalaku lembut. Sungguh, hari ini aku
sangat bahagia..
Perlahan
HoSeok melepaskan pelukannya dan mentap mataku lembut,
“Saranghae, HoSeok-ah...”
“Nado Saranghae Hyura-ya...”
Perlahan
ku lihat HoSeok mulai mendekat ke arah wajahku dan dengan refleks aku pun mulai menutup mataku, perlahan dapat ku rasakan
bibirnya menyentuh bibirku lembut tanpa paksaan dan tak lama ciuman itu berubah
tempo menjadi lebih cepat dan dalam. Dapat ku rasakan HoSeok mulai mengulum dan
mengobrak-abrik isi dalam mulutku. Aku pun hanya bisa membalas ciumannya
sebisaku, karena kalian tau ini adalah ciuman pertamaku sepanjang hidupku.
Astaga..
HoSeok memang seorang Kisser sejati..
Setelah
hampir 10 menit, akhirnya HoSeok melepaskan pagutan ciumannya terhadapku. Aku pun
hanya bisa menatapnya tak percaya dan mencoba untuk mengumpulkan oksigen
semampuku.
HoSeok
pun langsung tersenyum melihat tingkah polos ku itu lalu mengacak rambutku
lembut.
“Apa
ini first kiss mu, chagi-ya?”
Kurasakan
wajahku berubah menjadi merah saat ku dengar pertanyaan konyol HoSeok.
“Kau
benar-benar butuh belajar cara berciuman chagi,
cara ciuman mu itu sungguh buruk” sambung HoSeok dengan nada suara yang terdengar
santai.
Aku
pun hanya menatap HoSeok dengan tatapan tak percaya. Perlahan ku lepaskan
tangan HoSeok di pinggangku dengan kasar.
“Apa
yang dia bilang? Aku buruk dalam berciuman? Hah, dasar namja gila” batinku tak terima.
Aku
pun langsung memukul bahu HoSeok, tanda aku tak terima dengan statment nya tadi. Dan HoSeok, apa yang
dia lakukan? Dia hanya tertawa melihat tingkahku, yang mungkin baginya terlihat
lucu ini. Tangan HoSeok pun akhirnya berhasil menghentikan aksi brutalku dan
tanpa menunggu lama ia pun menarik tanganku itu, sehingga sekarang aku berakhir
dalam pelukannya lagi. Aku pun hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya ini. Tak
lama aku pun mulai membalas pelukannya dengan erat dan tak ada niatan untuk
melepas pelukan ini.
Hingga
suara itu mengintrupsi kegiatan kami berdua...
Teng..
Teng.. Teng..
Yaa,
suara lonceng tanda masuk lah yang berhasil mengganggu kegiatan romantis kami. Dan
dengan terpaksa kami pun segera beranjak dari gudang ini menuju kelas kami
masing-masing.
Sungguh..
aku benci bunyi lonceng itu. Aku membencimu lonceng sialan..
END.
Epilog
“Oppa, jujur padaku.. kau.. sudah berapa
kali kau berciuman dengan Kim AhJung?” tanyaku, mencoba mengintograsi kekasih playboy ku ini.
“yakk! Haruskah kau bertanya tentang hal
ini di tengah kencan kita hah?” jawabnya tak terima.
Yaa..
saat ini kami tengah berkencan di sebuah Bioskop yang bisa dibilang cukup sepi,
kalian tau? Ini adalah pilihan HoSeok untuk berkencan di tempat sepi seperti
ini.
“sudah
berapa kali Oppa? Dan sudah seberapa
jauh? Jangan bilang kau juga telah menyentuh tubuh AhJung?” Tanyaku semakin
menyelidik.
Ku
lihat HoSeok Oppa hanya tersenyum
penuh arti dan mulai menghadap ke arahku. “menurutmu?”
“yakk!!” aku pun langsung berteriak
kencang mendengar jawabannya itu. Sekali lagi HoSeok hanya menampilkan senyum
menyebalkan nya itu dan dapat kurasakan tangannya tengah mengelus rambutku lembut.
“Oppa, aku tak tau sejauh mana hubungan
yang telah kau lalui dengan AhJung. Tapi aku janji, aku akan menghapus semua
jejak AhJung dalam tubuhmu tanpa terkecuali” ucapku penuh keyakinan.
“Caranya?”
“Dimulai
dari sini...” aku pun mulai mencium bibir HoSeok dengan tempo yang cepat,
mengulum dan mencicipi setiap bagian dalam mulut HoSeok tanpa terkecuali.
Tanganku secara refleks langsung
mengalung indah di leher HoSeok. dan dapat kurasakan HoSeok Oppa memeluk pingganggku erat dan kedua
tanggannya mulai meraba-raba dadaku lembut, kadang tangannya pun meremas dadaku
pelan. Kalian tau? Ini sangat memabukkan bagiku.
Perlahan
ku lepaskan segala bentuk kontak fisik kami, dan menatap mata HoSeok yang
seperti nya sangat kecewa dengan aksi ku ini.
“Oppa, ini tempat umum. Kita lanjutkan
nanti yaa..”
“Kita
lanjukan di Apartemen ku”
“Arraseo. Sekarang, ayo kita lanjutkan
menonton filmnya..”
“Tidak
bisakah kita pulang sekarang chagi? Aku
sudah tak tahan”
“Mwo?”
“Kajja..”
“Oppa, Doraemon nya belum selesai”
“Itu
tak penting lagi sekarang, kajja. Atau
aku akan menggendongmu secara paksa..”
“Tapi
Oppa...”
“Kajja....”
“Oppa.. Doraemon..”
END.
No comments:
Post a Comment