Tittle : Pengaruh
Jeon Jungkook terhadap perubahan emosi seorang Jung Yein
Cast : Jeon Jungkook
– Jung Yein
Author : LeeHyuRa (@aniespur)
Genre : Romance,
School life
Length : Oneshot [1114 Words]
Rating : PG-13
Disclaimer :
This story is Mine! Cerita ini tiba-tiba
muncul di pikiran aku, saat aku tengah memikirkan judul untuk tugas proposal
Skripsi hehehe. Maafkan jika ceritanya aneh dan aneh kkk. Cerita ini
muncul tiba-tiba soalnya ^^ happy reading~~ sorry for typo.
“Jeon Jungkook berpengaruh positif terhadap
perubahan emosi ku setiap hari..” – Yein
Jungkook dan Yein
merupakan sepasang kekasih yang kini tengah hangat-hangatnya dibicarakan oleh
seluruh warga sekolah SOPA High School. Bagaimana tidak, Jungkook yang notabene
nya adalah seorang namja terkenal dan idaman seluruh siswi di SOPA, tiba-tiba
saja hari ini mengakui bahwa ia dan Yein tengah dalam suatu hubungan yang
serius. Yein, seorang siswi biasa yang tidak terlalu populer namun memiliki
kinerja otak diatas rata-rata ini entah bagaimana caranya, ia berhasil menarik
perhatian seorang Jeon Jungkook yang terkenal itu.
“Yein-ah, kau serius
berpacaran dengan Jungkook sunbae?”
Tanya teman-teman Yein, bukan hanya seorang namun hampir seluruh siswa di kelasnya,
menyanyakan hal yang sama pada Yein saat Yein masuk ke dalam kelasnya.
“Eoh, memangnya kenapa? Apa kalian akan menghakimi ku?” balas Yein
santai tidak, lebih tepatnya mencoba untuk bersikap santai.
“Aku iri padamu,
Yein-aa”
“Kau sungguh
beruntung..”
“Aku turut senang..”
begitulah kurang lebih respon teman-teman sekelasnya, yang memang merestui
hubungan cinta temannya ini.
Mendengar semua
dukungan yang dilontarkan oleh seluruh temannya, sontak membuat Yein tersenyum
bahagia dan dalam seketika mood Yein
pun menjadi lebih baik. Jika bisa diukur oleh angka, kini Mood Yein tengah dalam posisi maksimal, 100%.
Melihat perubahan
raut muka di wajah Yein, hal ini pun tidak dilewatkan oleh teman-teman Yein.
Dengan hati-hati Umji – salah satu teman sekelas Yein, mencoba untuk meminjam
tugas rumah Biologi milik Yein. Dan ternyata waktu yang Umji ambil memanglah
tepat, tidak seperti biasanya, Yein yang akan selalu menolak meminjamkan
catatannya, tapi kini Yein dengan suka rela memberikan tugas nya itu pada Umji.
Umji pun sangat bersyukur melihat mood
Yein yang sedang baik ini dan berharap mood
Yein akan selalu baik seperti ini.
Tapi ternyata harapan
Umji pun hanyalah sebuah harapan semata.. belum sempat ia menyalin isi tugas
Yein, mood Yein tiba-tiba kembali
berubah saat manik matanya melihat sang kekasih – Jungkook tengah berjalan melewati
kelasnya dan disampingnya, seorang yeoja
yang tidak ia kenal tengah menautkan tangannya pada telapak tangan kekasihnya.
Menyebalkan.
Melihat hal itu, mood Yein yang awalnya 100% pun secara
perlahan mulai menurun hingga titik terendah 20%. Raut muka Yein yang awalnya
berseri-seri pun kini telah berubah menjadi raut muka yang penuh akan emosi dan
amarah, yang sebisa mungkin ia tahan. Sialnya, Umji lah yang menjadi korban
pertama Yein. Dengan kasar, Yein merebut buku tugasnya yang masih dipegang oleh
Umji, dan Yein pun berlalu dari kelas, mencoba untuk mengejar kekasihnya itu.
teman-teman Yein pun hanya bisa bergidik ngeri melihat perubahan emosi Yein
yang memang kadang sering terjadi.
Dengan langkah yang
terburru-buru, Yein pun mulai mengejar langkah kekasihnya itu. Langkahnya
terhenti saat, manik matanya menangkap objek yang ia cari. Kini, dapat ia lihat
sang kekasih - Jungkook dan yeoja sial itu, yang ternyata sunbae nya sendiri – Yerin tengah
bercanda bersama dengan sahabat Jungkook yang lain – BamBam, Donghyuk, Junhee
dan Jimin.
“Oppa..” panggil Yein yang kini tepat berada dibelakang Jungkook dan
Yerin.
“Eoh, Yein-ah. Kau disini sayang..” jawab jungkook setelah ia berhasil
membalikan tubuhnya untuk mencari tahu siapa yang telah berani memanggilnya “oppa”
Sahabat Jungkook yang
lain pun – kecuali Yerin hanya bisa menaahan senyum geli nya saat mendengar
kata “Sayang..” terlontar dari mulut Jungkook.
“Apa yang kau lakukan
disini, sweetie?” tambah Jungkook,
setelah pertanyaan petamanya tak diindahkan oleh Yein.
Mendengar kata “Sweetie”, sontak membuat hati Yein
sedikit bergejolak tak menentu dan ia menjamin bahwa kini moodnya telah meningkat, sekitar 60% akibat panggilan sayang Jungkook
itu.
Sahabat Jungkook yang
lain pun hanya bisa memutar mata mereka jengah, saat melihat sepasang kekasih
ini yang hanya saling tatap menatap dengan penuh rasa cinta. Tanpa menunggu
waktu lama, mereka pun akhirnya memutuskan pergi meninggalkan sepasang kekasih
itu berdua. Tak lupa Yerin pun ikut mereka seret untuk pergi, setelah
sebelumnya Bambam dan Jimin menarik paksa Yerin.
Kini, Yein dan
Jungkook pun hanya tinggal berdua, masih terdiam dengan berbagai pikiran
masing-masing namun mata mereka masih terfokus pada satu objek dihadapan
mereka.
“Oppa, mengapa tadi Yerin sunbae
menggengam tanganmu?” ucap Yein akhirnya.
“Mwo? Kapan?” jawab Jungkook tak tahu, entah pura-pura tak tahu.
“Berhenti berbohong oppa, tadi aku melihat dengan mataku
sendiri bahwa oppa dan sunbae itu saling berpegangan tangan.
Aku benci itu” mood Yein pun seketika
berubah menjadi 40%, setelah pikirannya mengingat tangan Jungkook dan sunbae-nya itu yang saling mengait.
“Aku dan Yerin
hanyalah teman, sweetie.. tak lebih.
Bukankah wajar jika seorang teman bahkan sahabat saling bergandengan tangan?”
ucap jungkook yang malah membuat mood
Yein, semakin memburuk. 10%.
“Wajar? Oppa bilang wajar? Hah?”
“Aigo.. Yein-ah, berhentilah cemburu seperti ini. kau taukan oppa itu hanya mencintaimu, dan Yerin,
dia hanyalah sahabat oppa, tak lebih”
jawab Jungkook mencoba menenangkan Yein seraya tangannya kini mulai mengelus
pucuk kepala Yein sayang.
Mendapat perlakuan
spesial seperti itu, membuat mood
Yein seketika meningkat menjadi 100%. Ya, hanya dengan perlakuan manis
Jungkook, mood buruk Yein pun dapat
seketika berubah menjadi lebih baik bahkan sangat baik. Tak lama, sebuah senyum
pun mulai terukir di wajah manis Yein. Sungguh, Jungkook sangat menyukai
senyuman itu, senyuman yang telah berhasil membuat Jungkook tertarik pada sosok
polos Yein.
“Kau memaafkan oppa kan?” ucap Jungkook mencoba
memastikan.
“Kata siapa aku marah
pada oppa? Oppa tak perlu meminta maaf”
“Eoh? Tapi tadi kau bar-“
“Oppa.. sebentar lagi bel masuk berbunyi. Aku kembali ke kelas ku
dulu ya.. Annyeong~” ucap Yein yang
berhasil memotong pertanyaan Jungkook.
“Eoh, Baiklah. Annyeong~
belajar yang baik Uri Yein..”
Yein pun hanya
mengangguk pasti setelah mendengar perintah sang kekasihnya itu. Dengan langkah
riang, Yein pun mulai berjalan menuju ruang kelasnya. Menghiraukan seluruh
siswa yang kini tengah memandang Yein aneh.
Di lain sisi,
Jungkook pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah dan emosi Yein yang
kadang-kadang berubah seperti itu. Kadang Yein marah dan kesal, namun dalam
hitungan menit amarahnya itu akan sirna digantikan sebuah senyuman yang sangat
ia sukai.
“Yein-ah, kau memang
sulit untuk ditebak. Tapi aku menyukainya..” gumam Jungkook saat manik matanya
memandang punggung Yein, yang semakin lama semakin menjauh.
940310-940312
“Chingudeul.. annyeong~~” sapa Yein ramah, saat ia tiba di ruang
kelasnya.
Teman-teman Yein pun
hanya bisa menatap Yein dengan tatapan aneh dan tak mengerti. Beberapa menit
yang lalu, Yein baru saja pergi meninggalkan kelas ini dengan tampang murkanya,
dan kini gadis itu kembali dengan senyum yang tak henti-hentinya ia
sunggingkan. Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan gadis bermarga Jeon ini?
“Umji-aa, bukankah
tadi kau mau meminjam tugasku? Ambillah..” Ucap Yein ramah, malah sangat ramah
seraya tangannya memberikan buku biologi pada Umji.
Umji pun hanya
menatap Yein bingung, namun seketika Umji pun menerima buku Yein itu.
“Gomawo, Yein-ah..” ungkapnya dan dengan kecepatan kilat, Umji pun
mulai menyalin seluruh isi tugas itu. Sebelum Yein berubah pikiran dan merebut tugasnya lagi.
Yein hanya tersenyum melihat tingkah teman
sekelasnya itu. Setelah itu, Yein pun berlalu dan kembali ke tempat duduknya
dengan senyum yang tak pernah hilang dari paras cantiknya.
“Jungkook oppa..” gumamnya.
END.
Contact me : LineID >> aniespurniati
No comments:
Post a Comment